MOMENTUM NEWS – KERINCI, Ratusan rumah warga di empat desa dalam wilayah Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, kembali terendam banjir setelah permukaan air Sungai Batang Merao meluap. Banjir ini mulai terjadi sejak malam Kamis, 27 November 2025, dan merupakan dampak langsung dari curah hujan yang tinggi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Empat Desa Terdampak Langsung

Desa-desa yang berada di sekitar bantaran Sungai Batang Merao dan terdampak musibah ini adalah Desa Koto Tuo, Desa Kubang, Desa Tebat Ijuk, dan Desa Koto Lanang.

Menurut keterangan Pak Rio, luapan air mulai masuk ke dalam rumah warga secara berangsur-angsur sejak malam hari. Hingga siang ini, ketinggian genangan air di dalam rumah telah mencapai antara 25 hingga 45 sentimeter.

Peringatan Dini: Banjir Lebih Besar Mengancam

Meskipun genangan air saat ini relatif sedang, Pak Rio menjelaskan bahwa kondisi ini masih permulaan karena intensitas hujan masih tergolong ringan.

“Kondisi ini, baru permulaan, karena hujan masih ringan. Bila terjadi hujan lebat, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dipastikan ketinggian air yang akan masuk ke dalam rumah akan mencapai 75 sentimeter,” jelas Pak Rio.

Diperkirakan puncak musim banjir di wilayah ini akan terjadi pada periode pertengahan bulan Desember 2025 sampai akhir Januari 2026 mendatang.

Kesiapsiagaan dan Antisipasi Warga

Berdasarkan pengalaman menghadapi banjir tahunan, warga masyarakat Desa dalam wilayah Depati Tujuh menunjukkan kesiapsiagaan yang tinggi.

  • Evakuasi Mandiri: Warga telah melakukan upaya pencegahan dengan memindahkan barang-barang penting ke tempat yang lebih tinggi.

  • Siaga Penuh: Dari pantauan di lapangan, warga di Desa Koto Tuo, Desa Kubang, Desa Koto Patang, dan Desa Tebat Ijuk—terutama yang rumahnya berada di sekitar bantaran Sungai Batang Merao—sudah berada dalam posisi siap siaga untuk mengantisipasi jika terjadi hujan deras dan datangnya banjir yang lebih besar.

Masyarakat diharapkan untuk terus memantau informasi cuaca dan mengutamakan keselamatan seiring dengan prediksi puncak musim hujan yang akan datang. (Harpai)