MOMENTUM NEWS – BLORA, Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Blora mengalami gejala diare massal dan dugaan keracunan makanan setelah menyantap menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan pada hari Selasa, 25 November 2025.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sebagian dari siswa yang terdampak kini tengah menjalani pemeriksaan dan perawatan medis di Rumah Sakit DKT Blora pada hari Rabu, 26 November 2025.

Kepala Sekolah SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq, membenarkan kejadian ini. “Mereka makan MBG pada Selasa (25/11/2025). Setelah pulang sekolah, para siswa mulai mengalami gejala diare,” ujar Ainur Rofiq pada Rabu siang. Pihak sekolah kini berkoordinasi dengan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan penanganan terbaik bagi seluruh siswa.

Reaksi Keras Orang Tua Murid

Kejadian keracunan massal ini sontak menuai reaksi keras dari pihak orang tua murid. Salah satu orang tua korban, Moch Mufti, menyuarakan kekecewaannya.

“Anak-anak itu aset bangsa, jangan sampai jadi kelinci percobaan MBG. Bahkan parahnya, hanya karena ‘mendapat selisih’ dari program MBG yang berbentuk setoran, maka tender dibuat ‘aman’,” tegas Moch Mufti.

Ia menduga adanya praktik yang tidak sehat dalam pelaksanaan program, yang menyebabkan kualitas makanan diabaikan.

“Entah itu (tender) dari sanak kerabat atau rekan, juga posisi jabatan yang tentunya kita tidak bisa menolaknya. Efek keracunan bukan hal sepele, ini menyangkut nyawa,” pungkasnya, menuntut pertanggungjawaban penuh dan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pengadaan menu MBG tersebut.

Pihak berwenang dari Dinas Kesehatan dan instansi terkait di Kabupaten Blora diharapkan segera mengambil langkah investigasi mendalam untuk mengusut penyebab pasti keracunan serta mengevaluasi ulang mekanisme pelaksanaan program MBG agar kejadian serupa tidak terulang.